PENGERTIAN DAN CONTOH PIDATO

Rabu, 23 Februari 2011


A. Pengertian Pidato
Pidato adalah sebuah kegiatan berbicara di depan umum atau berorasi untuk menyatakan pendapatnya, atau memberikan gambaran tentang suatu hal. Pidato biasanya dibawakan oleh seorang yang memberikan orasi-orasi, dan pernyataan tentang suatu hal/peristiwa yang penting dan patut diperbincangkan. Pidato adalah salah satu teori dari pelajaran bahasa indonesia. Pidato biasanya digunakan oleh seorang pemimpin untuk memimpin dan berorasi di depan banyak anak buahnya atau khalayak ramai.

B. Pidato dikatakan Baik Bila:
Pidato yang baik dapat memberikan suatu kesan positif bagi orang-orang yang mendengar pidato tersebut. Kemampuan berpidato atau berbicara yang baik di depan umum dapat membantu untuk mencapai jenjang karier yang baik. Contoh pidato yaitu seperti pidato kenegaraan, pidato menyambut hari besar, pidato pembangkit semangat, pidato sambutan acara atau event, dan lain sebagainya. Salah satu contoh dari pidato itu sendiri adalah:

Orasi (bahasa Inggris Pertengahan: oracion) adalah sebuah pidato formal, atau komunikasi oral formal yang disampaikan kepada khalayak ramai. Antonim dari orasi adalah mencetak (print), menulis (writing). Orasi bermacam-macam, ceramah merupakan salah satu bagian dari orasi, pidato, kultum, bahkan puisi merupakan bagian dari orasi, tetapi saat ini kata orasi mengalami penyempitan makna dan terkesan bermakna peyorasi, orasi dikenal di kalangan umum sebagai bentuk ungkapan melalui verbal yang disampaikan pada khalayak umum dan memiliki sifat persuasif.

C. Fungsi Pidato
3.1 Mempermudah komunikasi antar atasan dan bawahan.
3.2  Mempermudah komunikasi antar sesama anggota organisasi.
3.3 Menciptakan suatu keadaan yang kondusif dimana hanya perlu 1 orang saja yang melakukan orasi/pidato tersebut.
3.4 Mempermudah komunikasi.

D. Tujuan Pidato
Pidato umumnya melakukan satu atau beberapa hal berikut ini:
4.1 mempengaruhi orang lain agar mau mengikuti kemauan kita dengan suka rela,
4.2  memberi suatu pemahaman atau informasi pada orang lain.
4.3 membuat orang lain senang dengan pidato yang menghibur sehingga orang
ain senang dan puas dengan ucapan yang kita sampaikan.

E. Jenis-Jenis / Macam-Macam / Sifat-Sifat Pidato
Berdasarkan pada sifat dari isi pidato, pidato dapat dibedakan menjadi.
5.1 Pidato Pembukaan, adalah pidato singkat yang dibawakan oleh pembaca acara atau mc.
5.2 Pidato pengarahan adalah pdato untuk mengarahkan pada suatu pertemuan.
5.3 Pidato Sambutan, yaitu merupakan pidato yang disampaikan pada suatu acara kegiatan atau peristiwa tertentu yang dapat dilakukan oleh beberapa orang dengan waktu yang terbatas secara bergantian.

5.4 Pidato Peresmian, adalah pidato yang dilakukan oleh orang yang berpengaruh untuk meresmikan sesuatu.
5.5 Pidato Laporan, yakni pidato yang isinya adalah melaporkan suatu tugas atau kegiatan.
5.6 Pidato Pertanggungjawaban, adalah pidato yang berisi suatu laporan pertanggungjawaban.

F. Metode Pidato
Teknik atau metode dalam membawakan suatu pidatu di depan umum.
6.1  Metode menghapal, yaitu membuat suatu rencana pidato lalu
menghapalkannya kata per kata.
6.2 Metode serta merta, yakni membawakan pidato tanpa persiapan dan hanya
mengandalkan pengalaman dan wawasan. Biasanya dalam keadaan darurat tak
terduga banyak menggunakan tehnik serta merta.
6.3 Metode naskah, yaitu berpidato dengan menggunakan naskah yang telah
dibuat sebelumnya dan umumnya dipakai pada pidato-pidato resmi.
 
G. Persiapan Pidato
Sebelum memberikan pidato di depan umum, ada baiknya untuk melakukan
persiapan berikut ini :
7.1 Wawasan pendengar pidato secara umum
7.2 Mengetahui lama waktu atau durasi pidato yang akan dibawakan
7.3  Menyusun kata-kata yang mudah dipahami dan dimengerti.
7.4 Mengetahui jenis pidato dan tema acara.
7.5 Menyiapkan bahan-bahan dan perlengkapan pidato, dsb.

H. Kerangka Susunan Pidato
Skema susunan suatu pidato yang baik :
8.1  Pembukaan dengan salam pembuka
8.2  Pendahuluan yang sedikit menggambarkan isi
8.3  Isi atau materi pidato secara sistematis : maksud, tujuan, sasaran, rencana, langkah.
8.4  Penutup (kesimpulan, harapan, pesan, salam penutup, dll)

I. Contoh Naskah Pidato

Bapak-bapak dan ibu-ibu
Assalamualaikum Wr Wb
Pada hari ini kita bersyukur kepada Tuhan YME, bahwa kita dapat berkumpul di NIT

Untuk memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia ke-61. Peringatan ini menjadi semakin unik, karena dua hal :
1. kita merayakan di negeri orang
2. peringatan HUT RI dalam bentuk upacara, terakhir dilakukan tahun 1997, 
sebelum Krismon, saat ketua PPI Jepang Tengah dipegang oleh Sdr. Dodi Novi Darwis. Di hari yang sangat unik ini, saya ingin berbagi sedikit renungan kepada bapak dan ibu, mengenai nilai baik yang dapat kita ambil dari masyarakat Jepang. Nilai itu adalah “bagaimana mewujudkan suatu target”. Kita semua tentunya harus bekerja, karena dengan begitu kita dapat hidup. Tapi pandangan tiap orang terhadap pekerjaannya berlainan. Ada yang menganggap pekerjaan sebagai hukuman, sehingga dikatakan I hate Monday, atau ada juga yang bilang monday is mondai (jp:masalah). Tapi ada juga yang menganggap pekerjaan sebagai hobby, sehingga seorang professor Jepang menganjurkan agar kita saat masuk dalam kehidupan lab. memakai paket seven eleven. Kerja mulai pukul 7 pagi, selesai pk.11 malam.

Saya hobby melihat film, dan kali ini akan mengajak bapak dan ibu membicarakan satu film, yaitu satu episode project X. Dalam satu kesempatan ada satu filosofi seorang peneliti Jepang yang berkesan di hati saya. Apa arti pekerjaan atau penelitian bagi anda ? Beliau mengibaratkan idé atau kreativitas itu sebagai anak. Saat kita dikarunia anak, kita sangat bersyukur. Anak itu kita rawat kasih sayang. Kalau baik kita puji. Kalau nakal kita ingatkan. Tiap hari kita mencucurkan keringat, bekerja agar bisa menghidupi anak dan istri kita. Selang berpuluh tahun, barulah kita melihat hasil jerih payah kita tersebut. Tentunya kita akan sangat bahagia jika anak kita berhasil di sekolah, berakhlak baik. Sama halnya dengan ide atau kreativitas. Di filem itu filosofi yang beliau sampaikan adalah “Cintailah ide itu seperti engkau mencintai anakmu”. Saat ide itu timbul, kita perlu rajin mendokumentasikan. Kita besarkan anak yang bernama “ide” ini setiap hari, kita analisa dari berbagai sisi. Diuji dari sana dan sini. Kalau eksperimen berhasil kita syukuri, kalau gagal kita cari penyebabnya. Berjam-jam kita habiskan untuk mengembangkan ide itu agar dapat berhasil. Kecintaan pada ide ini kelak akan berbuah. Ide atau kreatifitas yang matanglah yang kelak akan berbuah menjadi penemuan yang besar.

Bapak dan ibu,

Bangsa kita tidaklah kalah dengan bangsa Jepang maupun bangsa lain. Banyak rekan-rekan kita yang berpresetasi di forum internasional. Jadi secara potensi kita tidak kalah. Hanya saja ada satu kekurangan yang kadang saya rasakan. Kita kurang tekun dalam mencapai satu sasaran. Di Indonesia seringkali kegiatan dilakukan secara mendadak dan kurang terencana dengan baik. Sehingga hasil yang dicapai pun tidak optimal, dan hanya mengejar formalitas. Barangkali hal ini terjadi karena kita kurang mencintai kegiatan atau pekerjaan itu. Tentunya hal ini dapat dikurangi, kalau kita dapat menumbuhkan kecintaan pada pekerjaan. Sebagaimana kata filosof : Yang penting bukanlah mengerjakan apa yang engkau cintai. Tetapi mencintai apa yang engkau kerjakan.


Bapak dan ibu yang terhormat,

Sebagai penutup saya ingin mengutip pesan yang pernah saya dengar dari professor saya. Kata beliau, kita memiliki dua buah jam. Yang satu jam harian, yaitu sebagaimana yang kita pakai sehari-hari, dan yang sebuah lagi adalah jam kehidupan. Kalau ingin tahu, jam kehidupan itu, maka bagilah usia anda dengan 3. Umumya usia kita berada pada kisaran 24 sampai 36. Kalau dibagi 3, berarti jam kehidupan kita semua di sini, antara 8 sampai dengan 12. Jam 8 sampai 12 adalah masa-masa di mana kita melakukan aktifitas kehidupan fase pertama. Pada jam tersebut bapak dan ibu tentunya akan sangat aktif di kantor.

Sama juga dengan kehidupan kita. Usia 24 sampai 36 adalah usia dimana otak kita masih encer, dan mudah menerima ilmu pengetahuan baru. Ini adalah usia dimana kita mencari bentuk dan merintis karir kehidupan kita. Semoga di usia yang amat berharga ini, kita dapat berhasil merintis format karir kita di masa yang akan datang.

Wassalamualaikum Wr Wb

___________________________________

Tim MGMP. 2009. PAI SMA Blitar Temprina Media Grafika. Blitar: Pustaka Ilmu

Logan. 2010. Pengertian Khotbah. (online), (http://pengertiankhotbah.blogspot.com/2009/03/.contohkhotbah.html, diakses 9 oktober 2010).

Kusmayadi, I., Fitria, D. A. & Rahmawati, E. (Ed.). 2008. Be Smart Bahasa Indonesia Untuk Kelas IX SMP/MTs. Bandung: Grafindo

Sutami, S. Dan Sukardi. (Eds.). 2008. Bahasa Indonesia 2: SMA kelas IX. Bandung: Quadra
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. SKB MANDIRI - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Inspired by Sportapolis Shape5.com
Proudly powered by Blogger