Apresiasi Puisi | Negeri Bencana

Senin, 26 Desember 2011

Negeri Bencana
Karya: Dorothea Rosa Herliany (Mimpi Gugur Daun Zaitun, 1999)

Alangkah giris lagu hujan, musim yang
Terlalu cepat menyebrangi tanahtanah
Pecah dan padang tandus. Kunikmati
Kehangatan rindu yang berhamburan
Bersama uap hujan.

Tapi tak bisa kurasakan tanah bencana
Mangkukmangkuk bubur diaduk debu. Dan
Burung bangkai yang tak sabar menunggu.

Tapi tak bisa kurasakan tubuh yang gemetar. Tulangtulang gemerutuk dan
Pasirpasir yang tibatiba berdarah.

Dengarlah angin: ia tak lagi menerbangkan
Debudebu. Tapi bau daging saudaramu

Ulasan Makna
        Makna dari puisi negeri bencana mengisahkan tentang keadaan alam yang mulai tidak menentu disertai kebakaran dimana-mana. Penyair mencoba melukiskan keadaan alam pada saat itu dimana waktu hujan yang belum saatnya musim hujan lalu turun hujan. Hal itu nampak pada puisi larik pertama dan kedua  Alangkah giris lagu hujan, musim yang Terlalu cepat menyebrangi tanahtanah. Keadaan alam yang semakin tidak menentu membuat penyair melukiskan keadaan alam ini.
        Disisi lain, penyair juga melukiskan tentang keadaan bencana yang diakibatkan oleh alam yang semakin lama semakin tidak bersahabat. Pada puisi negeri bencana bait kedua larik pertama, bencana ada dimana-mana mengakibatkan banyak korban berjatuhan. Pada bait ketiga larik ke dua, pasirpasir yang tibatiba berdarah memiliki makna bahwa banyak orang yang tewas tergletak diatas tanah. Hal itu disebabkan bisa memiliki makna tanah longsor maupun banjir tapi sudah jelas bahwa yang dimaksud tanah longsor.
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. SKB MANDIRI - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Inspired by Sportapolis Shape5.com
Proudly powered by Blogger